
Setiap manusia dilahirkan dengan kelengkapan perasaan, ada suka ada duka, ada cinta ada benci, ada manis ada pahit, ada kebahagiaan dan ada kesedihan.
Cinta melahirkan anak-anak yang cantik dan sholeha, lihat Fathia Dita Ramadhanti, Fadhlina Dwipawestri. Cintapun mampu menjadikan seorang istri menjadi pandai, kuat dan tegar menghadapi kerasnya tantangan hidup.
Ketika kita mengejar sukses dan kebahagiaan, sering kita terperangkap dan terjebak pada hutan liar. Cinta bisa menimbulkan kebencian, kemarahan dan kemurkaan.
Kesedihan adalah saudara kembar kebahagian, tak ada arti tawa bila tangis tidak kita lalui. Betapa sering rasa bahagia dan tangis kita rasakan. Hidup penuh dengan semua hal itu dan terjadi pada semua orang.
Ketika kita sudah mulai dapat merangkul kesedihan tanpa menyalahkan, maka secara perlahan kita mampu mengupas duka sehelai demi sehelai dan menjadikannya rasa syukur dan suka cita. Cinta melahirkan kebesaran dan keagungan. Cinta yang agung salalu menyentuh kita dan menitikkan air mata haru.
Kupu2 hanya akan datang sendiri saat kita diam dan termenung menikmati kesedihan kita. Karena ketika ketenangan menjenguk kita, semua akan terlihat lebih terang, tanpa perlu menyilaukan.
Kata Khalil Gibran : Kebahagiaan adalah kesedihan yang telah terbuka kedoknya. Tawa dan tangis berasal dari mata air yang sama.
Cinta melahirkan keajaiban, suka duka datang sebagai saudara kembar, yang silih berganti menjenguk kita, menemani kita dan membesarkan diri dan jiwa kita.
Nikmatilah apapun yang datang dan menjenguk kita. Arti terbesar hidup ini pada akhirnya adalah perjalanan hidup ini sendiri. Tidak ada tujuan akhir, yang ada hanyalah sebuah perjalanan panjang yang harus kita nikmati.
42 tahun kamu lalui hidup ini. 14 tahun kamu lalui bersamaku, 10 tahun kita lalui hidup bersama Dita, Westri. Perjalanan panjang yang harus kita nikmati dan syukuri.
Tidak ada kebencian, tidak ada penyesalan, tidak ada pengurbanan, yang ada hanyalah rasa syukur yang dalam dan cinta tanpa batas waktu.
HAPPY BIRTHDAY WATI MUSILAWATI
DITA, WESTRI, GANDHI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar